Awal dan akhir
Zat yang sifatnya paling umum tentu memiliki realitas yang paling tinggi. Zat yang demikian adalah alam semesta. Oleh karena itu hakikat alam semesta adalah satu, esa, etapi didalam alam yang esa itu di bedakan empat bentuk:
1. alam yang menciptakan, tetapi yang sendiri tidak diciptakan. Alam yang Esa serta sempurna ini adalah Allah, satu-satunya realitas adalah hakikat segala esuatu yang jauh melebihi segala penentuanbahkan yang mengatasi segala “yang ad”. Menurut Johanes, segala nama Allah termasuk Teologia yang bersifat meneguhkan, demi kebenarannya harus segera disusul oleh teologi yang bersifat menyangkalyaitu bahwa manusia hanya bias menyegutkan “Allah itu bukan apa-apa” (bukan ini, bukan itu). Hal ini disebabkan karena Allah adalah transenden, sedemikian rupa hingga hakikatNya tidak dapat dikenal. Dengan demikian maka satu-satunya realitas yang ada dapat dikenal denagn akal, jadi segala pegetahuan manusia tentang realitas yang satu itu tentu berdasarkan wahyu.
2. Alam yang menciptakan, tetapi yang sendiri diciptakan
3. alam yang diciptakan, tetapi yang sendiri tidak menciptakan tekanan.
4. perealisasian segala sesuatu didalam dunia yang tampak. Jagat raya keluar daripada kedalaman dari Allah sendiri. Penciptaan ini terjadi karena roh kudus. Seluruh jagad raya ini adalah bentuk dari segala ide, oleh karenanya mewujudkan symbol-simbol.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar